Dalam rangka perayaan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2024 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional Tahun 2024. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi yang diberikan kepada lembaga-lembaga yang memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Sikap positif tersebut diwujudkan dengan adanya kemauan setiap lembaga untuk mengutamakan bahasa Indonesia di ruang publik dan dalam dokumen lembaga berdasarkan hasil pembinaan yang telah dilakukan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra serta balai/kantor bahasa. Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional diberikan sebagai upaya penguatan bagi lembaga binaan yang tersebar di setiap provinsi agar terlibat aktif dalam program pengutamaan bahasa negara.
Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional Tahun 2024 diberikan kepada 15 lembaga terbaik dari seluruh Indonesia yang terdiri atas 5 lembaga pemerintah, 5 lembaga pendidikan, dan 5 lembaga swasta. Lembaga binaan Balai Bahasa Provinsi DIY, yaitu Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul, SMP Budi Mulia Dua, dan RSU Kharisma Paramedika berhasil meraih penghargaan tersebut. Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul berhasil meraih penghargaan terbaik I tingkat nasional pada kategori lembaga pemerintah. Pada kategori lembaga pendidikan, SMP Budi Mulia Dua berhasil meraih penghargaan terbaik II tingkat nasional. Sementara itu, RSU Kharisma Paramedika berhasil meraih penghargaan terbaik IV tingkat nasional pada kategori lembaga swasta.
Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional Tahun 2024 diserahkan pada 28 Oktober 2024 di Hotel Sultan Jakarta bertepatan dengan penyelenggaraan Acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2024 yang secara rutin dilaksanakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Penghargaan tersebut diberikan bersamaan dengan penyerahan penghargaan serta apresiasi bagi pemenang lomba dan festival dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2024. Semoga Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional makin memicu semangat lembaga lainnya dalam mengutamakan bahasa Indonesia, baik pada ruang publik maupun dalam dokumen lembaga. (ENF)